Minggu, 12 Oktober 2014

Rangkuman Ucapan dan Ejaan

Ucapan

        Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua. Para penutur  yang  berbahasa Indonesia,  bahasa  Indonesia  mereka  terpengaruh  oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan.
Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

Ejaan
1. Pengantar
     Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia  produktif  tulis.  Dalam tulis-menulis  orang  tidak  hanya  dituntut  untuk dapat menyusun kalimat dengan baik melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian, kaidah ejaan harus betul-betul ditaati.
Sebelum EYD  diumumkan,   dalam  tulis  menulis   dipergunakan   Ejaan Soewandi  atau ejaan Republik. Ejaan  tersebut  diumumkan  berlakunya  terhitung mulai 19 maret 1947. Sebelum ejaan Soewandi berlaku, Ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya  dimuat  dalam Kitab  Logat  Melajoe  yang disusun  dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901 sebelum ejaan Van Ophuysen berlaku dalam tulis menulis dalam bahasa Melayu, digunakan huruf Jawi atauArab Melayu dan juga dengan hurufLatin dengan ejaan yang tidak teratur.

2.    Penulisan Huruf

a. Penulisan Huruf Kapital
Berikut ini adalah penulisan yang menggunakan huruf kapital :
1. Mengawali kalimat
2. Huruf awal nama diri
3. Ucapan langsung
4. Huruf pertama yang berhubungan dengan Tuhan dan Kitab Suci

      Sudah kita ketahui bahwa  huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru. Di samping itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf awal pada nama diri. Ucapan langsungjuga diawali dengan hurufkapital.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital.
Contoh: Semoga Dia tidak melupakan hamba-Nya
             Hanya Engkaulah yang kami sembah.

Dalam   kaitanya   dengan   nama   diri,   gelar   kehormatan,   keturunan,   atau kagamaan,juga ditulis dengan huruf kapital.
Contoh: Nabi Adam, Haji Muhidin, Sultan Harhara

Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruftersebut ditulis dengan hurufkecil.
Contoh: Dia baru saja diangkat menjadi nabi
             Tahun ini dia tidak pergi naik haji.

Nama jabatan juga ditulis diawal dengan hurufkapital apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh: Bupati Bekasi
             Rektor Universitas Diponegoro

Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Nama diri contohnya           :  Joko Widodo, Muhammad Hasan, Maria Kristin
Nama lembaga contohnya    :  Departemen Keagamaan

b. Huruf Tebal dan Huruf Miring
Nama lembaga, judul buku atau nama majalah.
Contoh : Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Judul naskah yang dicetak sebagai buku
Contoh : “ Ejaan yang Benar dalam Bahasa Indonesia “

Menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata atau kelompok kata.
Contoh : Dia bukan menipu tetapi ditipu.

Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya.
Contoh : Politik devide et impera pernah menghancurkan negeri ini.

c. Penulisan Partikel dan Awalan
Dalam penulisan kata harus memperhatikan kata tersebut dirangkai atau terpisah. Ada beberapa kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, adi misalnya pada adidaya, adikuasa, adibusana. Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai seperti mahasiswa, mahaguru, Mahakuasa.

d. Penulisan Bilangan
Bilangan ditulis dengan angka dan huruf. Bilangan yang menunjukkan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, ditulis dengan angka. Bilangan yang menunjukkan jumlah ditulis dengan huruf, seperti “ dua juta rupiah “. Bilangan tingkat dapat dinyatakan dengan huruf, angka, atau huruf dan angka. Contoh : abad kedua puluh satu, abad ke-21, atau abad XXI.

e. Tanda Baca
Ada beberapa tanda baca/pungtuasi seperti titik (.), Koma (,), titik koma (;), titik dua (:) dan petik (“…”). Titik (.) Selain untuk menandai berakhirnya kalimat, titik juga dipakai untuk nomor bab, singkatan, alamat surat, ukuran atau timbangan.
  • Tanda Koma (,)
Koma digunakan untuk menandai adanya jeda dalam suatu
kalimat, membatasi nama dan gelar yang terletak dibelakang
nama, jumlah rupiah, ketip dan sen.
Contoh : Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., MM.
Rp 1.250,50

  • Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh : Semua mahasiswa diperlakukan sama; tidak ada
mahasiswa yang dianakemaskan.

  • Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan
diikuti oleh rangkaian atau perincian.
Contoh : Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma mempunyai
dua jurusan : Jurusan Teknik Siaran Radio Televisi dan Jurusan PR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manchester City